Saturday, March 24, 2007

aku ingin menjadi penghabisanmu

my corner -- March 24, 2007


Dear Luv,


Mengapa kau letakkan panggilku
di penutup?
Aku ingin menjadi pengantar.
-- Mustahil.
Kisah lalumu mesti indah,
biar robek.
Warnai sepi ramai-mu,
biar usang.
Bukan masalah, bukan memohon
Tapi, bahagia...tak lekang.
aku ingin jadi penghabisanmu.

--credit to latrina--


dan aku di sini
menanti sembari memainkan sendu nada itu
jika bersamanya sungguh nyaman,
dalam bisik malamku
biarlah ia menjadi perhentian terakhirku.


Apa kabar?
Dua buah puisi yang indah bukan. Yang pertama kiriman dari Latrina, sedangkan yang kedua hanyalah sepercik dari anganku. You are now smiling your broken smile, aren't you?
Entah kenapa aku dulu mencintaimu yang tidak pernah sekalipun mengagumi bait demi bait yang terserak dari alam pikirku. Meskipun tetap, kamu adalah inspirasi yang mewarnai imajinasiku.

Dia pun sama, hanya tersenyum tak mengerti. Kebersamaan yang absurd. Kami saling melacurkan logika. Aku sungguh berharap agar semua ini benar nyata, bukan sekedar euforia sesaat seperti katamu beberapa waktu lalu. Ketika bersamanya sungguh nyaman, apa lagi yang pantas kupinta. Dalam keheningan malamku, semoga dia adalah perhentian terakhir-ku.

untukmu yang selalu merengkuhku:
...
Dan cintailah aku meski jiwamu terikat,
meski jiwaku pun tak bebas
kita akan beradu semakin kuat
tanpa harus meniadakan belenggu.

Dalam kerinduan aku mencintaimu lebih.


Luv,
-onk-

No comments:

Post a Comment