Monday, December 14, 2015

An Old Ghost

Dear Luv,


It's been awhile, I know.
I wish you a good life, as always.

Ghost. One scary word, at least for one of us. The ghost from the past, or is it still lingering to the present yet invisibly? Waiting for the right moment to come and haunt me again.

I should have known.

The ghost came suddenly, but afraid I was not. I was ready. The Ghost tried to haunt me, again and again, but now o know how to deal with it.

Try as you may, am no longer at your mercy, dearest Ghost.


wish you were here to witness this oblivious moment,

-onk-

Thursday, January 15, 2015

Sebuah Sajak Sia-Sia



Dear Luv,

Shalom Aleichem,

Pagi ini hujan turun lagi, setelah beberapa waktu yang lalu matahari memancarkan sinarnya dengan angkuh. Entah kenapa sudah beberapa waktu lamanya hujan tidak lagi ramah, atau mungkin itu hanya perasaanku saja?

Hujan selalu mengingatkanku pada yang telah lalu, dirimu, dirinya dan banyak hal lainnya. Semua yang berlalu seakan kembali menari bersama hujan, turun ke tanah lalu mengalir pergi. Dia yang lalu pernah berkata bahwa itu adalah sajak ke-sia-sia-an. Tapi bukankah ke-sia-sia-anlah yang mengajarkan kita tentang ke-ada-an?

Aku tahu aku ada ketika ke-ada-anku tidak menjadi sia-sia. Entahlah mungkin aku salah. Dia yang lalu meskipun telah mengalir pergi bukanlah sebuah sia-sia, meskipun ketika ada kami bagi dia yang lalu adalah sia-sia.

Apakah sekarang kamu tersenyum, Luv? Atau kamu justru mentertawakanku yang masih kembali menulis tentang ini?

Mari kita berbincang kembali tentang hujan, meskipun menjadi sia-sia. Lalu kembali tertawa bersama di tengah ejekan hujan.

Mencintaimu adalah (bukan) sesuatu yang sia-sia.

Luv,
-onk-