Wednesday, February 13, 2008

:: 40 hari lagi kita bertemu? ::

Dear Luv,


When I first saw you, I saw love
And the first time you touched me, I felt love
And after all this time, you're still the one I love
(shania twain's you're still the one)


40 hari lagi bisakah kita bertemu? Sebelum kamu berlayar dan aku terbang. Kita akan membelah dunia beriring meski tidak bersama. Dua insomniac yang merindukan bintang kala hujan.

Ingat soal pertanyaan yang kususun berbulan-bulan lalu?
Ingat tentang daftar yang kubuat berapa purnama lalu?
Daftar utk matahariku.

Kamu benar, kamu selalu benar. Tidak ada gunanya ditanyakan, cinta bukan soal hitung-hitungan matematika atau logika dasar. Meskipun semua daftar dan pertanyaan tdk jadi kutanyakan dan kuajukan, ajaibnya matahari tetap kembali. Dia yang pertama berhasil mengusik tenangku, munculkan riak yang tidak bisa kucegah, sejak kamu pergi. Dia yang juga pernah pergi namun kembali. Dia yang coba kuusir namun berkeras tinggal. Dia... dia ternyata masih belum mau beranjak dari duniaku. Dan aku ternyata masih merindukan hangat dekapnya.
Maka kuijinkan dia tinggal.

And you know what, we did not exchange any questions nor explanation. Tapi...

Looks like we made it
Look how far we've come my baby
We might've took the long way
We knew we'd get there some day


Don't laugh. Terakhir kali kita bertemu Natal lalu di Kedai Poci dan meskipun di antara teman-teman pun the way you looked at me was still the same, there is always something in the way you look at me that I couldn't explain. Waktu itu kamu tertawa kala ku cerita tentang matahariku dan aku mencibir saat kamu ceritakan tentang barbie girl you wanna date with.

... ah! Tidak bisakah kamu kembali? Sejenak saja supaya kau yakinkan kembali bahwa duniaku kini adalah dengan sinarnya, bukan lagi sinarmu. Because somehow, after all these 4.5 years, I still damn need you, though am over you. Nobody said it was easy. No one ever said it could be that hard. But hey, I've let you go. I did it. Come on, be happy for me Luv. Be happy that am in love with him now.

Seharusnya kamu bertemu dengannya. 40 hari lagi, sempatkah? Dan tertawalah sepuasmu atas matahari itu. Matahari angkuh yang selalu membuatku dahaga. Kalian begitu mirip. Kalian begitu membuatku terpesona, terluka, tertawa... dan hidup. Kalian membuatku mengenal kembali diriku. What more I expect, jika tanpa kalian aku hilang.

40 hari lagi, sebentar saja, temui kami yang gelisah menunggu waktu menghempas. Kami, yang seperti kita dulu, mencoba bertahan hanya karena dekap sayang ini. Kami yang hanya dalam remang maya berbicara. Kami, meskipun dia matahari dan aku --masihkah bintang?-- tidak berani menebas terang dan terlalu takut pada kelam, hidup dalam dua kala yang berbeda. Yet we wanna try again. Perhaps this is naive, but we want to walk this path better. We expect less but we'll do more. We need no complaint but support, from you and all the folks we have. Sejak kapan? Sekarang, ketika aku kembali mencicipi pahit Marlboro merah di bibirnya? atau setahun yang lalu ketika kali pertama dia usik aku? atau 5 bulan yang lalu kala kami saling meninggalkan? Entahlah.

So close no matter how far
Couldn’t be much more from the heart
Forever trusting who we are
And nothing else matters.
(metallica)



... and I damn wish you were here!
miss the time when we smoked together.
luv,
-onk-

No comments:

Post a Comment