Wednesday, September 19, 2007

Day 1: Arrival

Soepomo 32 -- 19 September 2007

Dear Luv,

Dear my sweet-sunset,

Wish time and distance will not separate us this much. I do hope that I won't lose any single moment that connect us. I am afraid of losing you.

Aku tidak pernah mengira bahwa kesedihan dapat berlalu secepat fajar merekah. Aku tidak pernah menyangka dapat beralih ke matahari yang lain sedemikian cepat, atau kekosongan dapat terisi kembali sedemikian nyatanya. Mungkin karena aku memang tidak pernah memiliki. Bagaimana aku bisa kehilangan sesuatu yang sejak awal tidak kumiliki?

Ketika dia menyapaku hangat, satu-satunya hal yang dapat kulakukan adalah menyambut sapaannya. Menikmati kebersamaan sembari mencoba memastikan "click" sound itu memang ada. Is it the sound that I've been looking for? Somehow I wish...damn wish that he's the one.

Mungkin ini hanya rasaku saja. Sepihak yang tidak terbalas. Namun entah kenapa aku tidak peduli, selama aku boleh menikmati ini sebagai suatu anugerah yang kusyukuri sungguh. Dalam kegamangan rasa aneh ini aku mencoba mengukur dan menimbang. Dan aku tidak menemukan jawaban pasti.

Aannywaay, akhirnya aku tiba juga di Nias. Berminggu-minggu mencari justifikasi dan alasan untuk menunda. Well, here I am... amidst the agas and the semalambua. Nias, pulau dengan penduduk miskin dan udara panas. Sungguh tidak sebanding dengan kecantikan pantai dan kulit putih para gadisnya.

Aku masih belum memegang peta yang jelas untuk perjalananku kali ini. Tapi aku akan terus berjalan, meskipun meraba. Mencoba belajar hal baru, membiarkan jiwaku teruji dan otakku tertantang. Satu hal yang aku tahu, ini akan sulit dan penuh masalah. Tapi biarlah, bukankah burung pipit yang kecil saja dikasihi Tuhan?

Dan aku berdoa, demi detik yang telah terlewatkan bersama, demi detik yang lain yang kan kulalui tanpanya, demi entah kapan detiknya dan detikku akan menyatu kembali. Apakah masih mungkin?

Dengan penuh syukur dan harap, meskipun tidak berani meminta lebih dari saat ini. Memohon agar keindahan matahari kali ini menjadi milikku dan bukan sekedar imaginasi aneh yang sesaat mampir.

Luv,

-onk-

No comments:

Post a Comment