June 04, 2007 -- my corner
Dear Luv (and Lust),
Am home at last!
Malam ini begitu sepi, meskipun riuh rendah cerita dan ceria itu menunggu untuk disampaikan. Aku masih diam dalam kelelahan emosiku. Bukan karena perjalanan itu, tapi lebih karena tidak mendapati apa yang kucari. Atau sudahkah kutemukan tapi tidak kusadari?
Entah kapan punya tenaga kembali untuk berbincang, mengeluarkan segala yang beberapa saat dipendam. Dalam kegamangan rasa ini, aku sungguh kesepian. Dalam kerinduan akan sapaan dan obrolan panjang, aku merindukanmu Luv, tempatku biasa mengadu dan berceloteh tentang segalanya, mulai dari harga kerupuk sampai ke perang teluk. Aku masih ingin menguji waktu, belum rela lari kembali padamu, meski aku tahu kamu di sana ada dan akan selalu ada.
Dia, tempatku ingin pergi dan melepaskan segala kegelisahan ini. Dia tempatku ingin istirahat, meletakkan jiwa risau ini. Namun dia juga diam. Menatapku dingin dan menahan rasa itu. Dalam sosok penuh pesonanya aku kalah. Melihatnya menjadi imam bagi yang lain, menyadarkanku bahwa aku bukan bagian hidupnya. Aku hanya salah satu candu.
Kesedihan ini bercampur dengan kelelahan. Menangis tidak akan menyelesaikan persoalan, betapapun pedihnya. Aku belum ingin menyerah. Aku akan bertahan, dengan cara apapun yang kutahu. Dan menguatkan kembali alasan apapun itu yang membuat kami bersama.
ps: hutang tulisan bertambah lagi
Wish I have enough energy to calm this restless soul a bit and write something about somewhere. Would you?
Damn wish you were here!
-onk-
Monday, June 4, 2007
am home to find ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment