- Jogja, 24 Agustus 2006
- Dear Luv,
- Sudah beberapa bulan terakhir ini aku mencoba mencari sosok lain selain kamu. Satu hal yang dulu tidak mungkin terlintas dalam pikiranku akan sanggup kulakukan. Tapi kamu lihat, aku bisa, aku ternyata bisa. Aku tidak menyangkal kalau ketika dingin malam menusuk dan jiwaku mulai gelisah ingin pergi dari apapun yang kuhadapi, aku masih menekan nomormu meski tidak pernah kusambungkan, aku bersyukur logikaku masih sanggup menahanku supaya tidak menghubungimu. Well, kadang aku memang masih menelponmu, dan suaramu memang masih menjadikan satu hal ajaib bagiku. Sesuntuk apapun, begitu aku mendengarmu menyapaku simply “hey”, duniaku seakan berwarna cerah kembali. Apa aku masih mencintaimu? Aku yakin masih. Tapi aku juga yakin kalau aku sudah tidak lagi jatuh cinta padamu. Bedanya tipis memang tapi sangat berarti bagiku.
- Kamu tidak akan menyangka kalau sekarang aku bisa tersenyum pada sosok lain dengan ringan, aku sekarang bisa menatap lekat kedalaman sinar redup yang ditawarkan sosok lain tanpa ragu, dan aku bisa menikmati kehangatan yang dulu pernah kudapat darimu dengan nyaman. Semua itu ketika aku mau membuka hatiku. Luv, maaf jika aku mulai bisa melepasmu.
- Tapi percayalah, meski aku mencoba membuka hatiku untuk sosok lain, tetap baru dirimulah yang pernah bisa membuatku melayang dan tak ingin kembali...
-
Thursday, August 24, 2006
:: Hey... ::
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment