Dear Luv,
Aku punya cerita, hanya sebuah cerita pendek yang menyenangkan. I hope you enjoy it.
Sebuah bel berdenting nyaring ketika kami berkenalan, aku teringat akan suara kerincing kunci biara bertahun silam ketika nafas masih murni oleh embun pagi. Matamu berkilat ketika aku menyampaikan tanya lewat tatapan, oh okay that was the answer then, I got it. Kita sering berbicara tapi bukan lewat kata-kata yang jujur, hanya tatapan yang menusuk dan senyum yang menyayat.
Dimana dia yang lain?
Entah, jawabmu sambil lalu.
Aku tersenyum dan menyilakannya duduk. Mungkin kami akan lebih sering bertemu selama jalannya masih bersilangan dengan jalanmu.
Sebuah bel berdenting nyaring ketika kami berkenalan, aku teringat akan suara kerincing kunci biara bertahun silam ketika nafas masih murni oleh embun pagi. Matamu berkilat ketika aku menyampaikan tanya lewat tatapan, oh okay that was the answer then, I got it. Kita sering berbicara tapi bukan lewat kata-kata yang jujur, hanya tatapan yang menusuk dan senyum yang menyayat.
Dimana dia yang lain?
Entah, jawabmu sambil lalu.
Aku tersenyum dan menyilakannya duduk. Mungkin kami akan lebih sering bertemu selama jalannya masih bersilangan dengan jalanmu.
...
luv,
-onk-
No comments:
Post a Comment